Mempercantik rumah adalah salah satu agenda yang menyenangkan tetapi juga menghadirkan tantangan kompleks. Kamu perlu menghitung dengan cermat biaya renovasi rumah agar prosesnya berjalan lancar.
Biaya ini perlu diperhitungkan dengan matang sebab biaya material dan tenaga ahli hampir selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini tentu senada dengan tren kenaikan harga properti.
Agar proses renovasi tidak terhambat, pastikan anggaran kamu cukup dari awal hingga akhir. Jangan sampai, di tengah jalan, kamu kehabisan biaya dan menghadapi kendala yang bisa mengganggu kelancaran renovasi.
Maka dari itu, kamu perlu memperhatikan berbagai aspek biaya anggaran secara rinci agar tidak ada kebutuhan yang terlewatkan.
Ikuti beberapa langkah perhitungan berikut sebelum memutuskan untuk merenovasi rumah.
Langkah-Langkah Menghitung Biaya Renovasi Rumah
Siapa yang tidak ingin rumahnya menjadi nyaman dan cantik? Kamu pun salah satunya, bukan? Jika kamu berencana ingin melakukan renovasi rumah, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mempersiapkan dananya.
Tentukan Ruangan yang Akan Direnovasi
Langkah pertama adalah mulailah untuk menentukan ruangan mana yang akan direnovasi. Hal ini akan membuat perencanaan biaya kamu menjadi lebih spesifik dan teratur.
Kamu bisa memulainya dengan mengevaluasi area yang memerlukan perbaikan atau pembaruan. Misalnya, apakah ada masalah struktural, estetika, atau fungsional di ruang tamu?
Setelah itu, tetapkan tujuan renovasi seperti ingin meningkatkan kenyamanan, memperbarui desain, dan lain sebagainya.
Jika terdapat beberapa ruangan yang perlu direnovasi, buatlah urutan daftar prioritas yang akan memudahkan tim tenaga ahli dalam proses pengerjaannya.
Buat Daftar Rinci Pekerjaan Renovasi
Setelah menentukan ruangan yang direnovasi, kamu bisa membuat daftar rinci pekerjaan. Hal ini akan bermanfaat untuk menghitung biaya renovasi baik dari segi kebutuhan material maupun tenaga kerja.
Kamu bisa mengkategorikan beberapa pekerjaan renovasi seperti aspek struktural (pembongkaran dinding, pemasangan dinding penyekat), estetika (pengecatan, penggantian lantai), ataupun aspek sistem (pemasangan ventilasi dan pendingin udara).
Contohnya, dapur kamu perlu pemasangan kabinet baru dan pembaruan lantai. Maka dari itu, catat semua jenis pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki dapur.
Percayalah, daftar rincian pekerjaan ini tidak hanya akan memudahkan kamu dalam menghitung biaya tetapi juga membuat pekerjaan tukang menjadi lebih efisien.
Hitung Biaya Tanah dan Bangunan
Renovasi rumah kamu membutuhkan perluasan lahan? Jika iya, kamu perlu menghitung biaya tanah dan bangunannya. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?
Pertama, kamu perlu tahu berapa luas tanah yang dibutuhkan. Misalnya, kamu membutuhkan tanah dengan luas 60 meter persegi.
Kemudian, cari tahu harga tanah sesuai dengan standar daerah kamu per meter perseginya.
Sebagai contoh, kamu tinggal di Bandung dengan pasaran harga tanah sekitar Rp 3.000.000, per meter perseginya. Artinya, kamu perlu mempersiapkan dana yaitu 60 x Rp 3.000.0000,- = Rp 180.000.000,-.
Hitung Biaya Material dan Jasa
Langkah selanjutnya adalah kamu perlu menghitung biaya estimasi material dan jasa. Dengan menghitung biaya ini, kamu tidak akan merasa pusing dan bingung saat harus berbelanja bahan-bahan atau material bangunan.
Untuk renovasi berskala besar, biasanya kamu perlu menyiapkan dana berkisar antara Rp 2.500.000,- hingga Rp 4.000.000,- per meter persegi.
Namun, biaya material dan jasa juga bisa kamu dapatkan dalam satu paket borongan penuh. Kamu hanya perlu membayar dengan biaya tertentu untuk mendapatkan material bangunan sekaligus jasa pengerjaannya.
Misalnya, kamu ingin melakukan pengecatan pada salah satu ruangan di rumah. Biaya renovasi akan membutuhkan anggaran dari Rp 70.000,- sampai Rp 200.000,-.
Hitung Biaya Tenaga Kerja
Aspek biaya tenaga kerja atau kuli juga wajib kamu perhatikan. Umumnya, terdapat beberapa cara untuk menghitung biaya tenaga kerja seperti metode harian, borongan paket, dan borongan khusus jasa.
Jika menggunakan sistem harian, kamu perlu menyiapkan dana dari Rp100.000,- sampai Rp 150.000,- per harinya hingga proses renovasi selesai. Namun, biaya ini tentu tidak termasuk material bangunan.
Salah satu kekurangan metode harian adalah jika proses renovasi molor, kamu perlu mempersiapkan biaya lebih sebab durasi pekerja menjadi bertambah.
Sementara itu, metode borongan paket penuh biasanya dihitung sekaligus beserta biaya materialnya.
Sedangkan untuk borongan jasa, biaya ini akan dikenakan sesuai dengan luas area renovasi rumah kamu. Harga borongan jasa biasanya berkisar antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 1.500.000,- per meter persegi. Sistem ini sifatnya sudah pasti sehingga kamu tidak akan dikenakan biaya tambahan jika proses renovasi molor.
Apapun metodenya, sesuaikan biaya ini dengan anggaran dan kebutuhan renovasi kamu.
Siapkan Biaya Tambahan
Terlepas dari perkiraan biaya renovasi di atas, kamu juga perlu mempersiapkan dana tambahan. Misalnya, di tengah perjalanan renovasi tiba-tiba kamu ingin mengubah desain dekorasinya.
Hal ini tentu memakan biaya, bukan? Biaya tambahan ini juga menjadi salah satu bentuk antisipasi kamu jika harga material bangunan tiba-tiba naik.
Oleh sebab itu, sebaiknya siapkan dana tambahan kisaran 10-20% dari biaya total renovasi rumah. Lantas, bagaimana menghitung total biaya keseluruhan dari renovasi rumah?